Oleh:
Prof. DR. Koentjoro bin Soeparno
Professor Pelawat Pusat Pengajian Psikologi dan Pembangunan Manusia,
Universiti Kebangsaan Malaysia
Beben Rubianto, S.IP
(Anggota Forum Komunikasi Tafsir Hadis Indonesia)
A. Pengantar
Bom yang meledak di Sharm el Sheik, Mesir, konon merupakan perbuatan salah satu jaringan Al-Qaeda, namun indikasi ini perlu dikaji kebenarannya. Yang pasti pelaku peledakan bom di area wisata laut merah maupun ledakan-ledakan bom lainnya, akan mendapat tanggapan dan sebutan yang bermacam-macam dari masyarakat, diantaranya: Radikal, Militan, dan Teroris. Yang menarik bahwa, sebutan-sebutan seperti ini apalagi dikaitkan dengan peledakan bom cenderung ditujukan kepada kelompok-kelompok bernuansa Islam. Artinya, sebutan radikal, militan, dan teroris dianggap memiliki daya tarik bila dikaitkan dengan sentimen keagamaan daripada dengan ideologi, politik, budaya, hankam, dll, serta cenderung menyamakan radikal, militan, dan teroris dengan konotasi negatif. Benarkah demikian? Continue reading 'Radikalisme Islam dan Perilaku Orang Kalah dalam Perspektif Psikologi Sosial'»
Prof. Drs. Koentjoro, MBSc., Ph. D
Dosen Fakultas Psikologi
Universitas Gadjah Mada
1. Kriminologi dlm perspektif Sosiologi: Konsep sosiologis dan sebab kejahatan
- Konsep Sosiologis dan Sebab Timbulnya Kejahatan: Significance of Society & Group Relationship; Social Norms; Primary and Secondary Groups; Socialization; Culture, Subculture and Counterculture
- Strain Theories : Emile Durkheim; Robert Merton; Albert Cohen; Cloward & Ohlin Opportunity Structure; Public Policy and Strain Theory
- Control Theories: Emile Durkheim; Albert Reiss; Sykes dan Matza; Walter Reckless’s Contaiment Theory; Travis Hirschi; Evaluation of Control Theory
- The Conflict & Radical Theories: Two Contrasting Views; Implicit Ideology; The Conflict Approach; Radical Criminology; Critical Criminology; Group Conflict Theory
- Cultural Deviance Theories: Chicago School; Ecological School; Shaw & McKay; Juvenile Gangs; Walter Miller; Social Disorganization; Culture Conflict; Subculture Theories; Social Theory of Crime; Criminogenic Culture
- Symbolic Interactionist Theories: Symbolic Interactionism; Differential Association; Labelling Continue reading 'Kriminologi'»
Oleh:
Ptof. Drs. Koentjoro, MBSc., Ph. D
A. Pengantar
Sejak psikologi dinyatakan sebagai sebuah cabang ilmu pengetahuan maka kiprahnya dalam ikut mensejahterakan kehidupan rakyat semakin meluas. Karenanya tidak perlu disangsikan lagi bahwa Psikologi di Indonesia apabila dilibatkan dalam berbagai proses pembangunan dapat berperan serta secara aktif mengatasi persoalan bangsa dan negara.
Sayangnya, di masyarakat Indonesia ada stigma peran psikologi yang mengarah bahwa job psikologi hanya itu-itu saja (Koentjoro, 1999),. seperti tukang tes, konsultasi, bahkan tukang ramal. Padahal, seharusnya psikologi lebih dimaknai sebagai ilmu yang mempelajari perilaku, sehingga mampu merambah hampir di seluruh bidang pekerjaan dimana keperilakuan dijumpai disitu. Seperti yang digambarkan oleh seorang ahli fisika yang pindah profesi menjadi psychologist, Kurt Lewin, yang merumuskan B = f (P X E), bahwa Behavior (perilaku) adalah fungsi dari person dan environment. Karenanya, psikologi dapat dimaknai secara lebih luas. Karenanya mempelajari Behavior, bukan berarti hanya belajar faktor Personality yang menjadi fokus perhatian, namun juga Environment dan interaksi P dan E. Karenanya dalam psikologi dapat menjelaskan apa yang dikatakan Westrum (1991) bahwa teknologi, masyarakat dan individu sebenarnya adalah sebuah jaringan sistem yang saling terkait.
Continue reading 'Kriminologi Dalam Perspektif Psikologi Sosial'»