Mengendalikan Lingkungan khususnya Pencemaran Udara dalam Perspektif Psikologi

comments Comments Off on Mengendalikan Lingkungan khususnya Pencemaran Udara dalam Perspektif Psikologi
By , March 14, 2013 6:36 am

Oleh:
Prof. Drs. Koentjoro, MBSc., Ph. D
Dosen Fakultas Psikologi UGM

Pengantar
Dari hari ke hari jumlah kendaraan bertambah, padahal ruas dan panjang jalan relatif tetap, apa yang akan terjadi? Dwyer, dkk (1997) menyatakan bahwa problem lingkungan dapat diibaratkan seperti bola salju, semakin lama problem yang dihadapi semakin membesar. Kenapa terjadi demikian? Karena bumi ini di huni oleh manusia yang memiliki keinginan, kehendak dan kepentingan serta berbagai latar belakang kepribadian. Kondisi ini sering memunculkan adanya inkonsistensi antara pengetahuan, sikap dan perilaku. Continue reading 'Mengendalikan Lingkungan khususnya Pencemaran Udara dalam Perspektif Psikologi'»

Kriminologi

comments Comments Off on Kriminologi
By , March 14, 2013 6:28 am

Prof. Drs. Koentjoro, MBSc., Ph. D
Dosen Fakultas Psikologi
Universitas Gadjah Mada

1.    Kriminologi dlm perspektif Sosiologi: Konsep sosiologis dan sebab kejahatan

  • Konsep Sosiologis dan Sebab Timbulnya Kejahatan: Significance of Society & Group Relationship; Social Norms; Primary and Secondary Groups; Socialization; Culture, Subculture and Counterculture
  • Strain Theories : Emile Durkheim; Robert Merton; Albert Cohen; Cloward & Ohlin Opportunity Structure; Public Policy and Strain Theory
  • Control Theories: Emile Durkheim; Albert Reiss; Sykes dan Matza; Walter Reckless’s Contaiment Theory; Travis Hirschi; Evaluation of Control Theory
  • The Conflict & Radical Theories: Two Contrasting Views; Implicit Ideology; The Conflict Approach; Radical Criminology; Critical Criminology; Group Conflict Theory
  • Cultural Deviance Theories: Chicago School; Ecological School; Shaw & McKay; Juvenile Gangs; Walter Miller; Social Disorganization; Culture Conflict; Subculture Theories; Social Theory of Crime; Criminogenic Culture
  • Symbolic Interactionist Theories: Symbolic Interactionism; Differential Association; Labelling Continue reading 'Kriminologi'»

Kriminologi Dalam Perspektif Psikologi Sosial

comments Comments Off on Kriminologi Dalam Perspektif Psikologi Sosial
By , March 14, 2013 6:23 am

Oleh:
Ptof. Drs. Koentjoro, MBSc., Ph. D

A.    Pengantar
Sejak psikologi dinyatakan sebagai sebuah cabang ilmu pengetahuan maka kiprahnya dalam ikut mensejahterakan kehidupan rakyat semakin meluas. Karenanya tidak perlu disangsikan lagi bahwa Psikologi di Indonesia apabila dilibatkan dalam berbagai proses pembangunan dapat berperan serta secara aktif mengatasi persoalan bangsa dan negara.

Sayangnya, di masyarakat Indonesia ada stigma peran psikologi yang mengarah bahwa job psikologi hanya  itu-itu saja (Koentjoro, 1999),. seperti tukang tes, konsultasi, bahkan tukang ramal. Padahal, seharusnya psikologi lebih dimaknai sebagai ilmu yang mempelajari perilaku, sehingga mampu merambah hampir di seluruh bidang pekerjaan dimana keperilakuan dijumpai disitu. Seperti yang digambarkan oleh seorang ahli fisika yang pindah profesi menjadi psychologist, Kurt Lewin, yang merumuskan B = f (P X E), bahwa Behavior (perilaku) adalah fungsi dari person dan environment. Karenanya, psikologi dapat dimaknai secara lebih luas. Karenanya mempelajari  Behavior, bukan berarti hanya belajar faktor Personality yang menjadi fokus perhatian, namun juga Environment dan interaksi P dan E. Karenanya dalam psikologi dapat menjelaskan apa yang dikatakan Westrum (1991) bahwa  teknologi, masyarakat dan individu sebenarnya adalah sebuah jaringan sistem yang saling terkait.
Continue reading 'Kriminologi Dalam Perspektif Psikologi Sosial'»

Dissaster, Gender and Poverty

comments Comments Off on Dissaster, Gender and Poverty
By , March 14, 2013 6:17 am

Koentjoro
Budi Andayani
Faculty of Psychology
Gadjah Mada University
Yogyakarta – Indonesia

A. Pengantar
American Heritage Dictionary (19 August 2008) mencatat bahwa A natural disaster is the consequence of a natural hazard (e.g. volcanic eruption, earthquake, landslide) which moves from potential in to an active phase, and as a result affects human activities. Human vulnerability, exacerbated by the lack of planning or lack of appropriate emergency management, leads to financial, structural, and human losses. The resulting loss depends on the capacity of the population to support or resist the disaster, their resilience.[4] This understanding is concentrated in the formulation: “disasters occur when hazards meet vulnerability”.[5] A natural hazard will hence never result in a natural disaster in areas without vulnerability, e.g. strong earthquakes in uninhabited areas. Continue reading 'Dissaster, Gender and Poverty'»

Panorama Theme by Themocracy