Dissaster, Gender and Poverty

By , March 14, 2013 6:17 am

Koentjoro
Budi Andayani
Faculty of Psychology
Gadjah Mada University
Yogyakarta – Indonesia

A. Pengantar
American Heritage Dictionary (19 August 2008) mencatat bahwa A natural disaster is the consequence of a natural hazard (e.g. volcanic eruption, earthquake, landslide) which moves from potential in to an active phase, and as a result affects human activities. Human vulnerability, exacerbated by the lack of planning or lack of appropriate emergency management, leads to financial, structural, and human losses. The resulting loss depends on the capacity of the population to support or resist the disaster, their resilience.[4] This understanding is concentrated in the formulation: “disasters occur when hazards meet vulnerability”.[5] A natural hazard will hence never result in a natural disaster in areas without vulnerability, e.g. strong earthquakes in uninhabited areas.

Bencana alam lebih banyak menimbulkan masalah pada keluarga miskin, yang memiliki lapangan pekerjaan dan penghasilan yang tidak tetap dan tidak jelas. Bencana alam akan memiskinkan orang miskin. Sayangnya banyak pertolongan atau bantuan yang diberikan banyak yang bersifat charity gift yang justru mengembangkan sifat ketergantungan. Karenya segala bentuk pertolongan atau bantuan hendaknya diarahkan kepada terbangunnya kemandirian masyarakat. Tulisan ini hendak mengulas relasi disaster, gender and poverty, yang mengarahkan pada aktivitas penanganan gempa berdasarkan tahapan penanganan gempa pada kelompok masyarakat miskin berbasis gender.

Unduh berkas:  Dissaster,  Gender and Poverty

Panorama Theme by Themocracy